Margo Mulyo – Musim kering kali ini memberikan dampak terhadap pengembangan pertanian sayuran, terlihat dari tidak begitu banyak pasokan air yang diperlukan, namun permintaan pasar tetap cukup tinggi. Petani cukup membasahi tanaman pagi dan sore, sehingga tanaman sayuran tumbuh hingga panen.
Para petani mengembangkan tanaman sayuran itu dengan memanfaatkan lahan persawahan yang tidak ditanami padi akibat kekeringan. Tanaman sayuran setelah 40 hari dapat dipanen. "Kami dan petani lainnya di sini mengembangkan sayuran cabai, kacang panjang, dan ketimun. Pertanian sayuran lebih menguntungkan dibandingkan tanaman padi yang mengalami kekeringan," ujar salah seorang petani di Desa Margo Mulyo (4/11).
Menurut dia, saat ini harga sayuran relatif bagus dan menguntungkan karena di tingkat petani mencapai Rp 6.000 per kg. Produksi tanaman sayuran jika panen bisa menghasilkan sebanyak dua ton per petak selama sepekan.
Petani lainnya juga mengatakan sebagian besar petani pada musim kemarau
meninggalkan padi sawah karena mengalami kekeringan. Sebab areal persawahan tidak cocok ditanami padi karena kekeringan hingga
terlihat petak-petak sawah tanahnya terbelah. Karena itu, petani lebih memilih
tanam ketimun dan kacang panjang karena sudah ditampung oleh tengkulak.
COPYRIGHT © BPP
PONDOK KUBANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar